UKT sabuk kecil dan selametan warga baru yang di gelar Pagar Nusa

Zhongli, Taiwan — Minggu, 27 Juli 2025

Pagar Nusa menggelar Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) sabuk kecil di lapangan Longgang, Zhongli. Kegiatan ini dilanjutkan dengan selametan potong tumpeng sebagai bentuk rasa syukur atas pengesahan warga baru yang telah dilakukan pada bulan Mei lalu.

Ketua Pagar Nusa belum dapat hadir dalam kegiatan ini, sehingga keterangan resmi disampaikan oleh Seno, selaku sekretaris pengurus.

“Tujuan UKT bagi saya adalah untuk menguji dan mengevaluasi kemampuan serta kemajuan siswa dalam menguasai teknik-teknik dasar lanjutan. Juga untuk memberikan sertifikasi resmi kenaikan sabuk. Selain itu, UKT menjadi sarana mempererat silaturahmi antaranggota serta menjaga dan melestarikan warisan budaya pencak silat,” jelas Seno.

Ia juga menyampaikan pesan kepada seluruh peserta agar tetap menjaga semangat dan sportivitas.

“Tetap semangat, jaga niat dan sportivitas. Jadikan UKT ini bukan hanya soal naik sabuk, tetapi juga sebagai pembuktian tekad dan wujud cinta terhadap budaya bangsa,” tambahnya.

Salah satu peserta UKT, Risma Nur Anggraini, juga turut berbagi pengalaman dan motivasinya bergabung dengan Pagar Nusa.

“Motivasi dari pandangan saya sendiri, Pagar Nusa bukan hanya sekadar organisasi. Tetapi kompaknya tali persaudaraan, saling merangkul satu sama lain, benar-benar memagari dan membentengi diri saya sendiri. Ini membuat saya semakin ingin mendalami tentang pagar nusa,” ungkap Risma.

Ia pun berharap bisa terus berkembang dalam pencak silat dan keagamaan.

“Harapan saya ke depannya lebih baik dari sebelumnya, bisa membenahi materi pencak silat dan keagamaan dalam diri saya sendiri,” tambahnya.

Saya juga berbincang dengan salah satu penguji, Lilis, untuk mengetahui bagaimana proses UKT berlangsung dan apakah ada kendala selama ujian.

“Selama proses menguji, alhamdulillah tidak ada kendala apa pun. Peserta yang saya uji bisa menguasai materi jurus, agama, dan seni. Semua itu berkat kegigihan mereka dalam berlatih mempersiapkan UKT,” jelas Lilis.

Ia juga menambahkan bahwa penilaian dilakukan berdasarkan pedoman resmi dari pengurus.

“Penilaian mencakup materi jurus, agama, serta gerakan seperti pukulan, tendangan, dan kuda-kuda. Semua sudah tertulis dalam lembar ujian,” tutupnya.

Sementara itu, Chacha , sebagai pelatih, memberikan pesan motivasi kepada para peserta.

“Kuncinya adalah semangat. Kita harus tanamkan kecintaan terhadap Pagar Nusa, niatkan untuk mengabdi, dan miliki hati yang sabar serta ikhlas,” pesannya.

Ia berharap peserta tetap tekun berlatih meski UKT telah selesai.

“Semoga ke depannya lebih giat lagi dalam berlatih, karena ini baru permulaan langkah kalian di Pagar Nusa,” imbuh Chacha.

Setelah seluruh proses UKT selesai, acara dilanjutkan dengan selametan potong tumpeng sebagai bentuk rasa syukur atas pengesahan warga baru yang dilakukan pada 18 Mei 2025.

Salah satu warga baru, Royan, turut menyampaikan rasa syukurnya telah resmi menjadi bagian dari keluarga besar Pagar Nusa.

“Ini adalah bentuk rasa syukur kami karena sudah disahkan sebagai warga Pagar Nusa. Harapan kami, mudah-mudahan ke depannya semakin semangat mempelajari jurus-jurus serta ilmu-ilmu Pagar Nusa, dan terus menjaga nilai-nilai ke-Pagar Nusaan,” ujar Royan.

Warga baru, Ivan Mutaqin, juga tidak mau ketinggalan untuk mengungkapkan rasa syukurnya setelah resmi disahkan sebagai warga Pagar Nusa. Ia menceritakan perubahan positif yang ia rasakan sejak bergabung dengan organisasi ini.

“Mental yang dulunya sedikit takut saat menghadapi suatu masalah, kini setelah disahkan menjadi warga Pagar Nusa, saya merasa lebih berani. Dari segi fisik juga terasa semakin kuat,” ujar Ivan.

Kehangatan di akhir acara menjadi penegas bahwa Pagar Nusa bukan hanya tempat berlatih pencak silat, melainkan juga rumah kedua bagi para anggotanya untuk tumbuh bersama dalam semangat persaudaraan dan cinta terhadap budaya.

Ditulis oleh: Blue-Star